A.
Pengantar
Seorang
sprinter yang sedang berlari, mempunyai kecepatan tertentu. Betapa cepatnya ia
berlari tergantung dari panjang jarak yang ditempuh, dan lamanya waktu tempuh.
Kecepatan adalah kata sifat dari berubah atau berpindahnya suatu benda. Bola
yang dilempar atau ditendang atau dipukul, semisal pukulan servis tenis
lapangan, dapat bergerk dengan kecepatan 120 km/jam. Kalau seorang sprinter
menempuh jarak 100 m dalam waktu 12 detik, berarti kecepatannya = 100: 12 = 8,3
m/detik. Ini adalah kecepatan rata-rata, sedang dalam kenyataannya kecepatan
berlari sprinter tersebut tidaklah tetap seperti yang kita lihat, dari saat
strart kecepatannya meningkat sampai
jarak ± 50 m, kemudian mencapai maksimum, dan setelah itu kecepatannya
agak menurun.
Kecepatan ada yang tetap
(konstan), ada yang berubah. Kecepatan yang berubah, ada yang meningkat
(dipercepat) dan ada yang menurun (diperlambat).
1.
Kecepatan yang
tetap
Kalau kita menjalankan mobil dan melihat
speedometer menunjukkan angka 80 km/jam untuk beberapa lama (misalnya selama 5
menit) apakah artinya? perkataan lain ‘jarak yang ditempuh dibangdingkan dengan lamanya perjalanan melukiskan
betapa cepatnya suatu gerak’.
Kecepatan disingkat dengan V ( Velocity )
Kecepatan =
V=


·
S = Spatium
(jarak)
·
t = waktu
·
Rumus diatas menyatakan bahwa, kecepatan
berbanding lurus dengan jarak.
Artinya : -
Makin besar S, makin besar pula V, makin kecil S, makin kecil pula V.
·
Kecepatan berbanding terbalik dengan waktu,
Artinya
: - Makin besar t, maka makin besar V, makin kecil t, maka makin kecil V.
Kesimpulannya : Kalau kita
menghendaki kecepatan ( V ) sebesar-besarnya, maka S harus sebesar-besarnya dan
t harus sekecil-kecilnya. Pada aktivitas olahraga, kecepatan merupakan faktor
utama untuk berprestasi. Misalnya pada tolak peluru makin panjang awalan yang
digunakan dan makin singkat pelaksanaan dari awalan tersebut, makin cepat
jalannya peluru dan berarti makin jauh pula jatuhnya peluru.